Beginilah asal muasal hasrat travelling kami (saya dan kk D* -lebih sopan jika dipanggil kk berhubung usia kami yg terpaut sekian tahun, :D sorry kk D, I'm just saying).
disuatu malam tanpa tugas kuliah dan setelah sharing cerita macam-macam, terbitlah satu topik "how we wanna replay our experiences". nah, setahun yang lalu saya dan kk D ikut serta dalam program pemerintah bernama SM3T dimana kami para sarjana pendidikan dikirim kedaerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar)-the truth is this remote areas are not just 3T, the T things are more a hundred if you waana make the list-. Saya ditempatkan di Kab.Kepulauan Talaud, propinsi Slawesi Utara. Kabupaten ini berbatasan langsung dengan negara tetangga kita,Filipina.sedangkan kk D di tempatkan di somewhere di Kalimantan yg kalau tidak salah juga berbatasan dengan rival kita, Malaysia.
berdasarkan pengalaman travelling gratis setahun itu, kami ingin mengulangnya kembali. Mengunjungi tempat baru. Maka, dengan semangat berapi-api disusunlah daftar tujuan traveling kami. Kota Blitar adalah salah satunya. selain jaraknya dekat degan Malang, juga karena peran kota itu sebagai kampung halaman presiden pertama republik ini.
Akhirnya tibalah hari bersejarah itu. Seperti Bonek, bondo nekat, modal nanya teman yang sudah permah ke sana, jadilah kami berangkat ke Blitar. Kk D yang asli banyuwangi dan saya yang asli manggarai sama-sama tidak tahu apapun soal Blitar tapi kami punya hasrat untuk tarvelling.
Dari asrama kami, Wisma UM, Jln.Veteran No.9, kami menumpang angkot GL dari arah terminal landung sari tujuan terminal gadang. oleh seorang teman, kami disarankan turun di Kacuk (ada crita lucu lain tentang kata ini. kalau kamu bisa bahasa jawa, u knowlah what i mean *ngakak). tiba di kacuk, sebuah bus ekonomi sudah menunggu n kami langsung cap cus ke Blitar, kurang lebih 2 jam perjalanan malang-blitar. lagi-lagi oleh kenalan kk D, kami disarankan turun di Hotel herlingga.
kesan pertama kami tentang blitar adalah sepi! dibandingan malang yang hiruk pikuk, kota ini terbilang sepi. kendaran yang lalu lalang tidak banyak.
turun dari bis kami berniat menuju museum bung Karno. oleh seorang Bapak dan mas2 dipinggir jalan, kami diberi tahu arahnya. saran mereka, kami sebaiknya menggunakan jasa tukang becak tapi saya n kk D nekad jalan kaki sambil lihat-lihat. belum 100 meter kami melangkah, sebuah mobil sedan berhenti, dari kaca depan, tampaklah bapak penunjuk arah tadi "masuk mbak, kami antar saja". ahh.. thank God. sepertinya bapak ini kasihan pada tampang melas mahasiswa tukang jalan tak bermodal semacam kami.
tibalah kami di museum bung karno, yang ternyata adalah bekas rumah keluarga beliau. sederhana dengan halaman yg luas.
Museum Bung Karno
setelah mengisi buku tamu kami berkeliling rumah itu. kesan antik, tua dan sarat sejarah sangat kental di dalam rumah ini. rumah besar terdiri atas 1 ruang tamu, 4 buah kamar tidur, 1 ruang tengah dan dibelakang adalah beberapa ruangn tambahan termasuk dapur dll. di masing-masing kamar, terdapat cermin besar yang mengingatkan saya cermin di film Kuntilanak, *serem gila.!
rumah ini dipenuhi lukisan dan foto-foto kelarga bung karno, perabotannya pun antik.
berselfie-ria di cermin milik ibunda Bung Karno
ruang tengah
ruang tamu
Puas berkeliling museum bung karno, next destination kami adalah makam bung Karno. Panas terik mempengaruhi kami untuk mengggunakan jasa becak. kurang lebih 15 menit dari Museum menuju makm bung karno.
bagian depan pintu masuk makam Bung karno
areal makam ini cukup luas, terdiri atas beberapa bagian; perpustakan, ruang tempat lukisan dan foto-foto bung karno dan makam.
halaman tengah dari pintu masuk utama menuju makam
patung bung karno
di depan pusara bung karno
pintu masuk makam
lukisaan bung karno yang katanya jika diperhatikan akan terlihat detak jantungnya. entah karena mata saya yang minus atau informsi itu hanya hoax, saya sama sekali tidak melihat detak apapun.
ruagan tempat lukisan dan foto-foto kehidupan RI #1
setelah puas berkeliling dan melihat- lihat, kami memutuskan untuk membeli souvenir. di belakang makan ada setapak kecil menuju kios-kios souvenir. barang-yang di jual semuanya khas bung karno dan terbilang murah. dari gantungan kuci, miniatur hingga kaos bergambar bung karno. satu hal yang lucu adalah, disini juga dijajakan kaos bergambar wajah jokowi dan prabowo. *weird
keluar dari area souvenir ada jalan raya dan kami pun memutuskan untuk istirahat makan siang. setelah makan siang kami memutuskan untuk jalan kaki saja menuju hotel herlingga tempat kami akan menunggu bis kembali ke malang.
ternyata sepanjang jalan iluar area makam terdaoat toko-toko souvenir yang lebih lus dan barang yang dijual pun lebih beragam.
berdasarkan dompet kami yang isinya sangan terbatas, kami hanya saggup membeli masing-masing sebuah baju kaos, beberapa gantungan kunci dan sebuah dompet-milik kk D.
kami berdua cukup handal dalam urusan jalan kaki, maklum, kami sudah teratih naik turun gunung ketika masih didaerah perbatasan dulu.
setelah tanya kiri kanan tentang arah menuju hotel herlingga ,kami pun melangkah pulang.
hanya kira-kira 1,5 km jarak dari kompleks makam menuju herlingga. tidak lama menunggu, sebuah bus menuju malang pun datang siap menghantar kami pulang ke malang. Rute kepulangan kami juga masih sama. Bitar-Gadang- Kacuk-Asrama. pengalaman sudah menginjakan kaki di rumah kelahiran dan rumah abadi bung karno merupakan sebuah kebanggaan bagi kami.lebih dari itu, bukankah Soekarno pernah mengatakan : JAS MERAH: jangan sekali-kali engkau melupakan sejarah!
satu cetang sudah boleh ditoreh di list travell destination kami.
thanks to:
- mbak rima, yg menjadi nara sumber pertama tentang rute perjalanan malang-blitar. aslinya mbak rima ini bukan orang blitar tapi sudah sering bolak balik malng blitar karena tunangannya yg asli blitar
- mas *idontknowhisname -kenalannya kk D yg banya memberi informasi
- bapak dan mas yang sudah rela menebengi kami menuju museum bung karno. have i told u the mas is handsome.?? well, he is handsome!!!
- bapak tukang becak,, yang sudah capek-capek mengayuh sepeda tapi masih mau jadi tour guide yg menjawab pertanyaan kami.
Landungsari - Gadang/Kacuk : @ Rp 3.000
Gadang/kacuk - Blitar : @ Rp 15.000
Becak dari museum - makam : Rp 15.000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar